Got My Cursor @ 123Cursors.com
Himeka Raining Sora: Passion Part II (belum akhir)

Rabu, 06 Agustus 2014

Passion Part II (belum akhir)



I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?

Ini lanjutan dari cerita sesi sebelumnya. Satu hal yang perlu aku jelasin, lirik diatas aku taruh bukan karena aku bakal cerita soal kisah cinta, tapi ini masih berbicara soal passion.

 Terkadang aku merasa kalau aku telahir sebagai seorang psikolog, aku merasa dunia psikologi adalah duniaku, dan aku memimpikan itu dari smp, tapi semua penolakan yang terjadi seolah-olah menunjukan kalau ini benar-benar bukan jalanku, rasanya seperti kamu ingin lari dari semua impian ini, melupakannya, tapi aku gak bisa. Bahkan dalam salah satu tugas yang di presentasiin di depan kelas, dengan sok meyakinkan aku bilang kalau aku harusnya berada di kelas psikologi, bukan disini. Dan tahu reaksi orang-orang apa ? mereka setuju, mereka bilang aku harusnya ada di kelas psikologi, mereka merasa aku menemukan disana. Entah mereka bilang begitu karena memang kenyataanya begitu, atau karena mereka ingin aku cepat-cepat pergi dari jangkauan pandangan mereka. Ketika aku menyadari bahwa aku terlair bukan untuk menjadi seorang psikolog, rasanya hatiku merasa kalau aku adalah calon psikolog, meskipun haru aku akuin, lama-kelamaan aku mulai terbiasa dengan duniaku yang sekarang. Rasanya seperti seseorang yang sedang berproses mengobati dirinya.
Aku hanya merasa semua yang berjalan gak sesuai sama apa yang aku pikirin, semua rencana aku hancur berantakan di tempat ini, aku gak bisa menemukan apapun, aku ditolak oleh sesuatu hal, organisasi dan kepanitiaan yang aku pegang kacau balau, bukan karena organisasinya yang kacau tapi karena semua amanah yang aku pegang gak ada yang benar, gak ada yang sesuai rencana, ntah kenapa. Aku bahkan sulit menemukan orang-orang yang benar-benar aku harapkan, rasanya semua hal benar-benar kacau… atau simplenya, aku mulai merasa gak nyaman di tempat ini.
Dulu, aku pernah pengen bilang gini sama seseorang “Seenggaknya berterimaksihlah kepada tempat ini, tempat yang lu benci ini, tempat yang membuat lu bertemu dengan orang-orang yang masih peduli dengan lu dan impian lu.” Tapi rasanya saat ini, kata-kata itu lebih cocok buat aku dibanding buat dia. Ahh, lucunya bagaimana semua hal ini rasanya seperti melihat kisah nyata dari cerita fiksiku yang aku sukain, ketika aku mulai membuat tokoh utama dalam cerita dilemma atas sesuatu hal bernama passion, aku justru sedikit mengalaminya sekarang.
Semua tulisan ini aku persembahin buat orang-orang yang aku temui satu semester kemarin. Terimaksih buat kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar