Got My Cursor @ 123Cursors.com
Himeka Raining Sora: Mei 2012

Kamis, 10 Mei 2012


::untitle II::


oleh Agnes Yulisa
Hari ini tidak seperti biasanya, gue hanya duduk di pinggir lapangan mengamati teman-teman gue main basket. "Ah, gue lagi males, elo aja yang main" begitu kata gue saat Ferdy maksa-maksa gue turun ke lapangan. gue enggan bertanding melawan anak kelas X, bukan lawan yang sebanding buat gue. Lagipula, Siang ini cuacanya lebih terik dari biasanya. Ah Jakarta, makin sesak saja kota ini, entah apa yang ada dipikiran kaum urban ketika mereka berbondong-bondong mendatangi Jakarta, menaruh harapan besar pada kota ini, apa yang mereka harapkan?.

Sekolah sudah tampak sepi, sebagian besar siswanya sudah pulang sejak 30 menit yang lalu, sebenarnya gue juga berniat pulang daritadi, tapi setelah dipikir-pikir ya ada baiknya gue jadi suporter teman-teman gue, kalo mereka menang, ferdy pasti ngajak kami makan-makan, haha, lumayan makan siang enak dan gratis.

"Ah cewe sombong itu!" gumam gue kesal begitu melihat cewe kelas XI angkuh itu berlari di seberang lapangan. Dia nangis. Paling-paling abis dikerjain si Ratu. Pikir gue, sambil mengingat-ngingat kejadian 2 minggu yang lalu, waktu gue ngebelain tuh cewe pas dia sekarat digencet Ratu dan geng sampahnya, dan setelah itu tuh cewe malah pergi gitu aja tanpa bilang terima kasih. Dasar cewe gatau terima kasih, batin gue kesal.

Tak lama kemudian, Ratu dan geng sampahnya muncul sambil tersenyum puas mengantarkan kepergian cewe angkuh itu.
Bingo! Gue tersenyum puas. Ternyata dugaan gue benar.
 
Oke, gue jadi tertarik buat melihat muka sembab tuh cewe, bisa apa sih dia sama si Ratu tanpa gue. Ga perlu berusaha keras gue udah bisa ngikutin tuh cewe dari belakang. Ah dia mau nangis diam-diam di gedung tua ini rupanya. Pikir gue begitu cewe itu berlari ke dalam areal bangunan tua yang sudah lama tidak terpakai ini. Dengan santai gue mengikuti cewe itu memasuki gedung ini.

Cewe itu mengeluarkan pisau lipat dari saku roknya, Ooh, jadi dia mau bunuh diri, gumam gue geli saat melihat cewe itu mengarahkan pisau ke lengannya. Dasar ABG, sedikit-sedikit maunya bunuh diri, diputusin pacar bunuh diri, dapet nilai jelek bunuh diri, dan digencet si Ratu mau bunuh diri, dasar cewe bodoh! Baiklah, mari kita lihat apa cewe itu cuma sok berani atau benar-benar berani untuk mati, gue yakin bentar lagi juga tuh pisau dia lempar jauh-jauh, gue tersenyum meremehkan saat melihat tangannya gemetar memegang pisau itu.

"yakin lo udah siap buat mati?" tanya gue dengan nada mengejek pada cewe yang terduduk 10 meter di depan tempat gue berdiri ini. Dia justru makin terisak. Ternyata dia sok berani doang, gue nyengir melihat dia ketakutan begitu.

Namin Gue terperangah, ketika dia benar-benar mengiris urat nadinya. Jujur saja, pemandangan di depan gue ini sangat mengerikan. Baru pertama kali gue melihat orang bunuh diri. Darah mengalir perlahan dari lengannya, yaiks, bau amis.