Passion Part II (belum akhir)

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand

If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?

Ini lanjutan dari cerita sesi sebelumnya. Satu hal yang perlu aku jelasin, lirik diatas aku taruh bukan karena aku bakal cerita soal kisah cinta, tapi ini masih berbicara soal passion.

Passion (Part I)

 “Passion is not something you follow. It`s something that will follow you as you put in the hard work to become valuable to the world”

Aku menemukan barisan huruf itu secara tak sengaja disalah satu blog ketika aku sedang *ehm* ntahlah namanya apa, semuanya berawal ketika negara api menyerang (Loh?) bukan deh.. hehe..

Semuanya berawal ketika aku dipertemukan dengan orang-orang dengan planning dan impian menjadi seseorang yang terjun di dunia bisnis, salah seorang ingin menjadi akuntan, seorang lagi ingin kerja di Bank, seseorang lainnya ingin jadi seorang agribisnis, dan seseorang yang menjadi pendobraknya justru meleset ingin jadi dokter yang ternyata merupakan impiannya dari kecil, dari ketika dia mengenal dunia kesehatan untuk pertama kalinya, dan dari ketika dia sadar kalau menjadi dokter mungkin bukan hanya sekedar impiannya tapi juga tanggungjawabnya sebagai anak pertama…

Fix You

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

4 bulan terakhir

mungkin ini ada kaitannya dengan postingan saya yang tadi
entah kenapa, tumben banget hari ini banyak curhat di blog
hei, ini curhat kan namanaya ? yaa begitulah..
4 bulan terakhir, aku bergabung bersama para mahasiswa lainnya, awalnya aku berfikir yaa sudah terima saja, kalau gak suka tahun depan bisa coba lagi kan ? ah, okelah kita tidak akan berbicara masalah itu sekarang.
aku hanya merasa, entahlah sepertinya 4 bulan terakhir ini butuh banyak banget evaluasi. pertama evaluasi soal diri sendiri, rasanya aneh yaa ? entah mungkin karena beda banget sama SMA kali yaa ? entahlah, aku merasa aneh aja, beberapa kali bahkan ngerasa sendiri. meskipun sebenarnya aku gak pernah sendiri, kan selalu ada orang yang bisa aku gangguin, meskipun aku sendiri juga gak tau orangnya mau aku gangguin atau gak. haha
dan masiih lanjut masalah yang pertama, aku juga ngerasa aneh sama diriku, rasanya aku harus kembali membuka soal tujuan hidup. entahlah ada seseorang yang sering banget nanya, tujuan kamu itu apa ? dan pertanyaan itu bikin aku mikir ulang, emang tujuanku apa ? bukankah tujuannya udah jelas, menjadi anak panah islam ? tapi kok rasanya belum terealisasi yaa ?

dear, temanku dan kakakku dua orang yang rasanya sering banget aku gerecoki, gangguin untuk hal-hal aneh. aku ingin meminta bantuan kalian, untuk membuatku tetap berada di jalan yang benar, bersama-sama menjadi pejuangnya.
terimaksih banyak, mungkin beberapa hari lagi kalau galau-galauannya belum ilang aku bakal nyantumin nama kalian di postingan selanjutnya. hihi

Dear Kakak Saus

Dear kakak saus.
semalam kakak bertanya apa yang mau aku omongin dari kemarin-kemarin kan ?
aku juga gak tahu apa, rasanya ada banyak banget hal yang pengen aku tanyai, obrolin atau apapun itu namanya. dan sekarang aku bingung mau nulis apa, rasanya tadi dikepalaku udah banyak yang mau keluar. sekarang malah ilang ditelan hujan. okelah, mari kita uraikan satu-satu
seminggu terkahir aku kepikiran tentang beberapa hal *aku gak bakal cerita semuanya disini ya kakak* dan obrolan kita semalam bikin aku tau apa yang mau aku omongin. huehehee

Entahlah

Pagi ini terbangun dengan suara hujan deras diluar sana. ah, ini satu januari bukan ? semalam tahun baru bukan ? dan hujan itu berarti bumi menangis, menangis karena malam kemarin semua kemaksiatan seolah-olah berbaur, bergabung menjadi. mirisnya lagi mayoritas masyarakat muslim di negeri muslim ini justru ikut-ikutan merayakannya, ikut-ikutan menyumbang tenaga, pikiran, materi dan yang lainnya untuk perayaan tahun baru itu. entah mereka tahu sejarahnya yang jelas-jelas merupakan budaya orang kafir tapi mereka gak peduli, atau mereka tidak tahu dan memang tidak mau mencari tahu. sudahlah nikmati saja fasilitas yang ada, pertunjukan kembang api gratis, jagung bakar, ayam bakar atau apapun yang dibakar *mungkin rumah juga*.
entahlah, entah mereka menyadarinya atau tidak kalau apa yang mereka lakukan justru membawa mereka ke jurang neraka. mereka yang sadar dan ikut-ikutan justru sengaja menutupi hal ini mungkin biar mereka punya temen tahun baruan, sementara mereka yang sadar dan gak ikut-ikutan mencoba menyadarkan teman-temannya dari jebakan ini.. yaa lihat aja video ini. video tentang jebakan tahun baru.

tapi sayangnya beberapa atau mungkin mayoritas teman-temannya itu justru gak peduli.
entahlah
entah sampai kapan kemaksiatan difasilitasi oleh pemerintah dengan alasan tahun baru
etahlah
entah sampai kapan seemua kemaksiatan ini justru dianggap tradisi yang sakral dan gak bisa dihilangkan, seolah-olah ketika ini dihilangkan bumi akan beruncang
entahlah
entah sampai kapan semua orang bersikap gak peduli, memeikirkan kesenangan semata tanpa menyadari kalao selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan. entah itu yang kita buat atau yang dibuat untuk kita.

*Pejuang sejati adalah seseorang yang terus bergerak untuk menginspirasi, mengajak dan berjuang melakukan perubahan nyata tanpa mengenal lelah hingga kelelahan itu lelah mengejarnya.

Unforgettable Ramadhan

Mungkin seharusnya ini jadi posting maaf-maafan, minal aidzin, ataupun muhasabah tentang ramadhan sebulan kemarin. Tapi nyatanya, aku malah posting hal yang rada absurd kayak gini. Oke deh, daripada intronya makin gak jelas, mending langsung nulis aja apa yang aku maksud.

Unforgettable Ramadhan

Buatku Ramadhan tahun ini emg unforgettable banget, diawalin sama kata MAAF dari SBMPTN dan diakhiri dengan kata SELAMAT dari Diploma IPB. Yaah, Ramadhan ini ada banyak permohonan dan doa yang aku minta, ada banyak harapan yang aku harapkan, ada banyak soal-soal yang harus aku telen. Ada banyak waktu dan tenaga yang aku habiskan hanya untuk mendapat kata SELAMAT. Dan tanpa sadar aku “hanya” membuang waktuku untuk hal itu, membuang waktu untuk doa penuh ambisi itu. ambisi untuk mendapat gelar MAHASISWA.